Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Aqidah Al-Hasyimiyah Jakarta adalah Perguruan Tinggi Keagamaan Islam yang berada di bawah naungan Yayasan Dakwah Syiarul Islam (YADAI) yang didirikan pada tanggal 12 Februari 1978 oleh KH. M. Hasjim Adnan, seorang ulama besar karismatik di Jakarta – yang terkenal dengan slogan “Cok Galicok, Galagacok Cocok !!!”
Dilahirkan dengan nama Akademi Ilmu Dakwah disingkat AKIDAH, pada tahun 1980 berubah menjadi Perguruan Tinggi Ilmu Dakwah (PTID) Al-Aqidah dengan Rektor pertamanya adalah Prof. KH. Saefudin Zuhri yang merupakan mantan Menteri Agama Republik Indonesia sekaligus tokoh besar Nahdlatul Ulama.
Pada tahun 1985 karena alasan kesehatan, Prof. KH. Saefudin Zuhri digantikan oleh KH Abdurahman Wahid (Presiden Republik Indonesia ke-4) atau akrab dipanggil Gus Dur. Di bawah kepimpinan Gus Dur, Al-Aqidah mengalami perubahan-perubahan. Perguruan Tinggi Ilmu Dakwah berubah menjadi Perguruan Tinggi Agama Islam (PTIA) Al-Aqidah.
Seiring meningkatnya kemampuan Al-Aqidah untuk meluluskan sarjana secara mandiri, statusnya meningkat menjadi Institut Agama Islam (IAI) Al-Aqidah.
Seiring perjalanan waktu, tahun 2009 kampus Al-Aqidah melakukan pembenahan dan juga penyesuaian dengan kebijakan Departemen Agama dan Departemen Pendidikan Nasional yang menyatakan — kampus yang hanya memiliki tiga program studi, statusnya menjadi Sekolah Tinggi, sedangkan untuk Institut dipersyaratkan memiliki minimal enam program studi. Dengan keterbatasan yang dimiliki YADAI, semula kampus bernama Institut Agama Islam Al-Aqidah berubah menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Aqidah Al-Hasyimiyah.
Di Tahun 2015, STAI Al-Aqidah Al-Hasyimiyyah Jakarta dipercaya oleh Kementerian Agama Republik Indonesia untuk mendapatkan Program Studi baru, yakni Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) dan Pendidikan Guru Raudhatul Athfal (PGRA)-belakangan Kemenag merubah nomenklaturnya menjadi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD).
Selanjutnya tahun 2016, Program Studi di lingkungan STAI Al-Aqidah Al-Hasyimiyyah Jakarta menjadi genap 6 (Enam), dengan ditambahi amanah lagi oleh Kementerian Agama Republik Indonesia, Program Studi baru Hukum Ekonomi Syariah (HES). Kini STAI Al-Aqidah menunggu perizinan alih status kembali menjadi Institut karena sudah memenuhi syarat 6 Program Studi sesuai aturan pemerintah.
Selain Program Studi Sarjana Strata I (S1), Sejak berdirinya Kampus Al-Aqidah juga menjadi inisiator perguruan tinggi yang berbasis pesantren. Pada tahun 2009 Pesantren Mahasiswa tersebut berubah menjadi Ma’had Aly STAI Al-Aqidah Al-Hasyimiyah yang diasuh oleh KH. Jamaluddin Faisal Hasyim atau yang akrab dipanggil Gus Jim, putera dari KH. M.Hasyim Adnan (pendiri kampus).
Hubungi Kami