IAI Al-Aqidah Al-Hasyimiyyah Jakarta

IAI Al-Aqidah Al-Hasyimiyyah Mengikuti Pelatihan Audit Mutu Internal (AMI)

TANGERANG SELATAN – Institut Agama Islam Al-Aqidah Al-Hasyimiyyah Jakarta mengikuti pelatihan Audit Mutu Internal (AMI) yang diselenggaran oleh Kopertais Wilayah 1 Jakarta dan Banten, kegiatan ini di fasilitatori dari Best-Q Institut yang digelar di Hotel Ibis Styles BSD City, pelatihan ini dilaksanakan selama tiga hari pada senin, 13 Oktober 2025 sampai dengan Rabu, 15 Oktober 2025. Ada 80 peserta yang mewakili PTKIS di bawah Kopertais Wilayah 1 Jakarta dan Banten.
Rektor Institut Agama Islam Al-Aqidah Al-Hasyimiyyah Jakarta Bapak Dr. TGH. Muslihan Habib, S.S., M.A, Wakil Rektor 1 Bapak Dr. Ilyas Ichsani, M.Hum, Wakil Rektor II Ibu Aida Maqbulah, M.A mendukung penuh kegiatan pelatihan AMI sehingga Institut Agama Islam Al-Aqidah Al-Hasyimiyyah Jakarta menugaskan Ketua LPM Bapak Fatkhur Roji, M.Pd, dan Ibu Ika Yulistiana, M.M selaku ketua prodi PIAUD dan sekaligus mewakili Institusi. Hal ini menjadi keseriusan dari Institut Agama Islam Al-Aqidah Al-Hasyimiyyah Jakarta dengan mengirim dua perwakilan guna untuk meningkatkan budaya mutu serta mendorong peningkatan kualitas akademik yang berkelanjutan.
Kegiatan ini secara resmi dibuka langsung oleh Wakil Koordinator Kopertais Wilayah 1 Jakarta dan Banten Prof. Dr. Sururin, M.Ag, beserta Jajarannya seperti Sekretaris Kopertais Dr. Abdul Mu’in, M.Pd, kegiatan tersebut difasilitator dari Best-Q diantaranya Prof. Dr. Fajri Ismail, M.Pd.I, Prof. Dr. Muh. Nashirudin, M.Ag, dan Rosihan Aslihuddin, M.AB, yang memberikan pembekalan terkait Audit Mutu Internal.

Institut Agama Islam Al-Aqidah Al-Hasyimiyyah Jakarta mengucapkan terimakasih kepada Kopertais Wilayah 1 Jakarta dan Banten yang telah memberikan semangat kepada PTKIS serta trimakasih kepada Fasilitator dari Best-Q yang memberikan ilmu dalam kegiatan tersebut. Institut Agama Islam Al-Aqidah Al-Hasyimiyyah Jakarta mengikuti kegiatan AMI merupakan wujud nyata untuk meningkatkan budaya mutu serta dapat memberikan dampak positif bagi kampus dan masyarakat.

 

Mahasiswa AS/HK belajar Persidangan

Mahasiswa program studi Ahwal Al-Syakhshiyyah (Hukum Keluarga Islam) IAI Al-Aqidah Al-Hasyimiyyah Jakarta belajar praktek Persidangan, pada mata kuliah yang diampu oleh Bapak Fani Ruusul Masail, MH.

Selama ini mahasiswa telah menyaksikan Persidangan di televisi atau media lainnya, namun tatkala mereka mempraktekkan dalam ruang kuliah mereka mendapatkan pengalaman langsung yang tidak didapatkan hanya dari menonton visual di televisi. Sebelum praktek Persidangan ini, mereka sudah mempelajari teori & teknik persidangan yang diampu Pak Fani tersebut.

Dosen IAI Al-Aqidah Launching Buku Manajemen

Ikatan Doktor Ilmu Manajemen (IKADIM) meluncurkan Buku ke-3 bertitel, “Transformasi Manajemen SDM di Era Digital: Inovasi, Teknologi, dan Strategi Masa Depan” di Hotel Aryaduta Gambir Jakarta (24/5/2025).

Dr. Joko Nugroho, ST, MM (Dosen IAI Al-Aqidah Al-Hasyimiyyah Jakarta), turut berkontribusi sebagai penulis buku tersebut. Read More

Mahasiswa KPI Praktek Kuliah di SCTV

Mahasiswa Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) didampingi oleh Dosen Pengampu Mata Kuliah Script Writing Ibu Dr. Pipin Yosepin, M.Sos., melakukan kuliah praktek penyiaran di studio SCTV (Rabu, 21/05/2025).

Mahasiswa sempat dibekali Ilmu Penyiaran oleh Dr. Dwi Firmansyah Produser Liputan 6 Malam tentang Metode Jurnalisme Berdampak yang menggunakan Segitiga Babak.

Sedangkan Ir. Joy Astro memberikan pendekatan yang berbeda melalui metode Getuk Ular.

Selanjutnya mahasiswa mengunjungi Ruang Produksi dipandu oleh Mbak Beverly Gunawan VP Corporate Emtek Group

https://youtu.be/Vkm6kBPl0ps?si=qV6ynhu8_n9jfvoY

 

 

 

 

Sosialisasi PMB Membeludak

Alhamdulillah sosialisasi penerimaan mahasiswa Baru di Masjid Aisah Gani Menteng Jakarta Pusat ramai diikuti oleh perwakilan Majelis Taklim Ibu-ibu se-Jakarta.

 

Dalam kesempatan itu, Ibu Aida Maqbulah, MA selaku Wakil Rektor II mewakili IAI Al-Aqidah Al-Hasyimiyyah Jakarta mengajak para Ibu agar memasukkan anaknya di kampus Islam agar, generasi penerus dapat melanjutkan estafet perjuangan Baginda Nabi Muhammad SAW.

Karena dengan pendidikan Agama anak akan selamat dunia dan akhirat, sekaligus investasi buat para orang tua di kehidupan abadi nanti.

Studium Generale IAI Al-Aqidah Al-Hasyimiyyah: Menggali Warisan Islam dalam Manuskrip” Menonjolkan eksplorasi warisan Islam

Jakarta, Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Aqidah Al-Hasyimiyyah yang berubah bentuk menjadi Institut Agama Islam Al-Aqidah Al-Hasyimiyyah berdasarkan Keputusan Menteri Agama Nomor 1084 tahun 2024 menggelar aksi perdana dalam bentuk Studium Generale pada Sabtu,21 Desember 2024. Kegiatan yang diselenggarakan di Auditorium KH Hasjim Adnan ini mengusung tema Melestarikan Khazanah Manuskrip Melayu dan Kitab Turats dalam Perspektif Global dengan menghadirkan Assoc. Prof. Dr. Harapandi Dahri, MA yang merupakan _Senior Assistant Professor of Center for Knowledge Kolej Universiti Perguruan Ugama Seri Begawan Brunei Darussalam.

Rektor Institut Agama Islam Al-Aqidah Al-Hasyimiyyah, Dr. TGKH. Muslihan Habib, MA dalam sambutanya mengulas perjalanan dan dinamika kampus yang didirikan pada 1978 oleh KH. Hasjim Adnan.

Menurut Muslihan, awal kampus ini adalah bernama AKIDAH, akronim Akademi Ilmu Dakwah, lalu menjadi STID; Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah, kemudian menjadi PTAI; Perguruan Tinggi Agama Islam, setelah itu menjadi STAI; Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Aqidah pada 1985 sampai dengan 1987, terakhir menjadi STAI Al-Aqidah Al-Hasyimiyyah pada 2009 sampai dengan 2024. Forum ini juga sebagai perkenalan rencana program kerja sama dan pertukaran mahasiswa antara Insitut Agama Islam Al-Aqidah Al-Hasyimiyyah dengan Kolej Universiti Perguruan Ugama Seri Begawan Brunei Darussalam, ungkapnya.

Harapandi Dahri mengawali presentasinya dengan mengingatkan peserta bahwa Aqidah adalah kampus hebat, alumninya dimana-mana. “Para pejabat kementerian agama banyak alumni (kampus) Aqidah, saya sendiri dahulu sama seperti kalian, kuliah di sini. Saya alumni Al-Aqidah” tuturnya disambut riuh tepuk tangan peserta.

Seraya mengutip ungkapan ImamSyafii, orang yang tidak merasakan sulitnya menuntut ilmu maka bersiapah merasakan pedihnya kebodohan, pria yang sudah menghasilkan lebih dari lima puluh buku ini menjelaskan perbedaan buku turats dengan buku modern. Menurutnya, di antara keunikan kitab turats dengan buku modern adalah penulisnya. Penulis kitab turats tidak menuliskan namanya pada sampul karena takut riya, selalu dalam keadaan suci saat menulis, dan berdoa sebelum menulis. Ini berbeda dengan kebanyakan penulis buku modern yang menulis karyanya dalam keadaan sesukanya. “Jika ingin tau budaya Aceh, Lombok, Cirebon, Betawi, maka bacalah manuskripnya” begitu pungkas Harapandi.

Peserta nampak antusias dan semangat menikmati paparan seputar khazanah manuskrip Melayu. Sejumlah pertanyaan terkait pelestarian naskah klasik ditinjau dari kebiasaan generasi Z dan Alpha yang terbiasa dengan gawai juga dijawab dengan sangat memuaskan penanya.

Kegiatan yang berakhir meriah dan penuh makna ini diakhiri dengan sesi foto Bersama narasumber dengan pimpinan Institut Agama Islam Al-Aqidah dan para peserta.

-kmdn-